IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

PORTAL KARIER

Karier Seorang Sarjana Kehutanan

Sarjana kehutanan memiliki prospek karier yang luas, mencakup berbagai bidang yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, pengelolaan sumber daya alam, dan pembangunan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa jalur karier yang dapat ditempuh:

Setelah lulus sebagai sarjana kehutanan, banyak jalan terbuka untuk menapaki masa depan. Sebagian memilih menjadi peneliti atau akademisi, mendalami ekologi hutan, keanekaragaman hayati, konservasi, dan eksploitasi hasil hutan kayu atau non kayu, serta membagikan ilmunya kepada generasi baru melalui dunia pendidikan. Mereka mungkin menjadi dosen di perguruan tinggi, menulis jurnal ilmiah, dan menjadi pembicara dalam forum-forum lingkungan internasional.

Yang lain tertarik langsung ke lapangan, menjadi rimbawan atau pengelola hutan. Mereka bekerja di taman nasional, hutan lindung, atau kawasan konservasi, memastikan kelestarian hutan tetap terjaga, menangani konflik manusia-satwa, dan mengelola sumber daya secara bijak. Di sini, mereka bersentuhan langsung dengan alam dan masyarakat lokal.

Di sektor pemerintahan, sarjana kehutanan bisa menjadi pegawai negeri di dinas kehutanan atau kementerian lingkungan hidup, menyusun kebijakan, melakukan pengawasan izin eksploitasi hutan, dan menjalankan program penghijauan. Mereka berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian.

Tak sedikit pula yang bekerja di lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan, baik lokal maupun internasional. Di sini mereka menjadi agen perubahan, mengadvokasi perlindungan hutan, memberdayakan masyarakat adat, dan mendorong kebijakan yang ramah lingkungan.

Bagi yang tertarik pada sisi bisnis, mereka bisa bekerja di perusahaan perkebunan, industri kayu, atau tambang, bertugas memastikan bahwa kegiatan usaha berjalan sesuai prinsip-prinsip keberlanjutan. Beberapa bahkan menjadi konsultan lingkungan atau auditor kehutanan, membantu perusahaan memenuhi standar sertifikasi seperti FSC atau SVLK.

Tak jarang pula yang menjadi wirausaha sosial, menciptakan produk berbasis hasil hutan bukan kayu—seperti madu hutan, rotan, atau kopi hutan—sembari tetap menjaga ekosistem dan mendukung penghidupan masyarakat sekitar hutan.

Namun ada pula yang menjadi karyawan perbankkan, mereka pada umumnya ditempatkan di sektor ekonomi yang berhubungan dengan hutan.

Sarjana kehutanan, pada intinya, bukan hanya lulusan teknik hutan. Ia adalah penjaga bumi yang membawa misi pelestarian, keberlanjutan, dan keadilan ekologis ke manapun ia melangkah.

Jangan ragu berkuliah di Kehutanan, masa depan tetap menjanjikan


Foto: sumber google

Editor: Gart