Apakah Minum Suplemen Tiap Hari Berpengaruh pada Ginjal?
Jawaban Singkat: Ya, bisa berpengaruh—tergantung jenis suplemen, dosis, serta kondisi kesehatan individu.
1. Jenis Suplemen yang Berisiko bagi Ginjal
Suplemen protein tinggi (misalnya whey protein):
Dapat meningkatkan tekanan glomerulus dan beban kerja ginjal, khususnya pada individu dengan gangguan fungsi ginjal.
Vitamin larut lemak (A, D, E, K):
Dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan toksisitas, termasuk kerusakan ginjal bila dikonsumsi berlebihan.
Suplemen kalsium dan zat besi berlebih:
Berisiko menyebabkan batu ginjal atau akumulasi berbahaya dalam tubuh.
Suplemen herbal tertentu:
Beberapa mengandung senyawa toksik bagi ginjal seperti asam aristolochic yang telah terbukti menyebabkan nefropati.
2. Siapa yang Perlu Waspada?
Orang dengan penyakit ginjal kronik, diabetes, atau hipertensi sangat disarankan berkonsultasi dulu dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi suplemen secara rutin.
3. Suplemen yang Umumnya Aman
Vitamin larut air (misalnya vitamin C dan B kompleks) umumnya lebih aman karena kelebihannya dikeluarkan lewat urin, namun konsumsi dalam dosis sangat tinggi tetap bisa berdampak buruk (misalnya batu ginjal akibat vitamin C dosis tinggi).
Kesimpulan:
Minum suplemen tiap hari dapat berdampak pada ginjal jika:
Konsumsinya tidak sesuai kebutuhan atau dosisnya tinggi.
Dilakukan terus-menerus tanpa pengawasan medis.
Ada riwayat gangguan ginjal atau penyakit kronis lain.
Rekomendasi: Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mulai konsumsi suplemen harian, terutama jika kamu memiliki kondisi medis tertentu.
Sumber:
1. Friedman, A. N. (2004). High-protein diets: potential effects on the kidney in renal health and disease. American Journal of Kidney Diseases, 44(6), 950–962.
2. Vieth, R. (1999). Vitamin D supplementation, 25-hydroxyvitamin D concentrations, and safety. The American Journal of Clinical Nutrition, 69(5), 842–856.
3. Sorensen, M. D., et al. (2012). Vitamin D intake and the risk of incident kidney stones. The Journal of Urology, 187(2), 458–463.
4. Debelle, F. D., et al. (2008). Aristolochic acid nephropathy: a worldwide problem. Kidney International, 74(2), 158–169.
5. Massey, L. K., et al. (2005). Vitamin C intake and urinary oxalate excretion. Journal of Nutrition, 135(7), 1673–1677.
6. Zager, R. A. (2005). Parenteral iron formulations: potential nephrotoxicity. Seminars in Nephrology, 25(5), 433–439.
Comments powered by CComment