IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

ARTIKEL ILMIAH

Mengenal Sifat-sifat Kayu Ulin

Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri), yang dikenal juga sebagai kayu besi atau kayu bulian, merupakan salah satu jenis kayu keras unggulan dari kawasan Asia Tenggara, terutama Kalimantan dan Sumatra. Kayu ini terkenal karena ketahanannya yang luar biasa terhadap cuaca, air, dan serangan hama, menjadikannya pilihan utama untuk konstruksi berat dan luar ruang seperti jembatan, dermaga, tiang rumah, hingga bangunan tradisional.

Secara fisik, kayu ulin memiliki warna cokelat kekuningan hingga cokelat tua kehitaman seiring waktu. Tekstur kayunya halus hingga sedang dengan arah serat umumnya lurus, meskipun kadang berpadu. Kayu ini memiliki kerapatan sangat tinggi, bahkan dalam kondisi kering kadar air 12%, berat jenisnya dapat mencapai 0,90–1,20. Sifat ini menyebabkan kayu ulin tenggelam dalam air dan sangat sulit untuk dipotong atau dipaku tanpa alat khusus.

Dalam hal sifat mekanik, kayu ulin tergolong sangat kuat dan keras. Nilai kekuatan lentur, tekan, dan gesernya tergolong tinggi, menjadikannya cocok untuk menopang beban berat dan tahan terhadap deformasi. Kayu ini juga memiliki tingkat penyusutan rendah, sehingga stabil dalam berbagai kondisi cuaca dan kelembaban. Namun, karena kekerasannya, pengerjaan kayu ini secara manual cukup sulit dan membutuhkan peralatan logam khusus.

Secara keseluruhan, sifat fisik dan mekanik kayu ulin menjadikannya salah satu kayu tropis paling tahan lama dan bernilai tinggi, baik untuk keperluan struktural maupun dekoratif.

Berikut adalah sifat fisik dan mekanik kayu ulin dalam versi lebih teknis, disertai data numerik dari berbagai literatur kehutanan dan teknologi kayu:

Sifat Fisik dan Mekanik Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri)

1. Sifat Fisik:

Kayu ulin tergolong sebagai kayu kelas berat dengan berat jenis (BJ) berkisar antara 0,90 – 1,20 pada kadar air 12%. Dalam kondisi segar, kayu ini bahkan bisa mencapai BJ lebih dari 1,3, sehingga tenggelam dalam air. Warna kayu terasnya bervariasi dari cokelat kekuningan sampai cokelat tua kehitaman, dan akan semakin gelap jika terpapar udara. Tekstur kayu sedang dan serat umumnya lurus atau sedikit berpadu. Permukaan kayu terasa licin dan keras saat disentuh.

2. Sifat Mekanik:

Kayu ulin tergolong dalam kelas kekuatan kelas I dan keawetan kelas I, menjadikannya salah satu kayu paling unggul di antara kayu tropis lainnya. Berikut adalah data teknis sifat mekaniknya:

Parameter Mekanik Nilai Rata-rata 

Kekuatan Tekan Maksimum 910–1.250 kg/cm² Sangat tinggi

Kekuatan Lentur Statik 1.100–1.450 kg/cm² Sangat tinggi, cocok untuk balok

Kekuatan Geser 125–150 kg/cm² Tahan terhadap geseran dan retak

Modulus Elastisitas (MOE) 160.000–200.000 kg/cm² Kaku, tidak mudah melengkung

Modulus Ruptur (MOR) ± 1.300 kg/cm² Tahan beban sebelum patah

Kekerasan Janka (side) ± 14.000 N Sangat keras, sulit dipaku

Penyusutan Radial 2–3 % Stabil, tidak mudah retak

Penyusutan Tangensial 4–6 % Relatif rendah dibanding kayu lain

3. Pengolahan dan Penggunaan:

Walaupun sangat kuat dan awet, kayu ulin sulit dikerjakan secara manual karena kekerasannya. Proses pemotongan dan pengeboran memerlukan mata gergaji berbahan baja keras atau karbida. Daya rekat dengan perekat tergolong sedang, dan kayu ini kurang cocok untuk finishing transparan karena warnanya yang sangat gelap. Namun, dalam konstruksi berat dan bangunan yang menuntut ketahanan cuaca tinggi, kayu ulin merupakan pilihan yang sangat unggul, terutama untuk tiang pancang, jembatan, bantalan rel, perahu, dan konstruksi air.


Penulis: Yuniarti

Editor: Gart

Foto: sumber https://rakayu.com


 

 

 

 

Comments powered by CComment